Terdapat pengaruh Jalur Rempah pada perkembangan khazanah sandang, pangan, dan papan Nusantara. Sesi kali ini akan mengkonsolidasikan aneka wawasan tersebut ke dalam sebuah visi terpadu tentang Jalur Rempah Nusantara bukan hanya sebagai kesadaran historis, melainkan juga sebagai gambaran tentang masa depan Indonesia. Berkat interaksi antarkelompok yang terbentuk di sepanjang Jalur Rempah, kita memiliki kearifan lokal sandang, pangan, dan papan yang berkelanjutan, yang sangat sadar akan keselarasan dengan alam sekitar. Aneka potensi itu bisa menjadi tawaran alternatif bagi industri sandang, pangan, dan papan dunia yang hari ini sangat tidak berkelanjutan: mulai dari fast fashion yang mengabaikan daya dukung lingkungan, Revolusi Hijau yang memiskinkan khazanah pangan lokal, hingga arsitektur modern yang menghancurkan watak sosial kehidupan warga dan abai terhadap kekhasan geografis pemukiman. Mengatasi semua itu, kita punya perspektif eco-fashion berbasis kearifan lokal maritim, tata kelola pangan yang menunjang permaculture, dan arsitektur vernakular yang peka konteks. Ini menimbulkan sebuah pertanyaan fundamental: seandainya aneka potensi kearifan lokal berbasis maritim kita dikonsolidasikan, masa depan seperti apa yang akan mengemuka? Mari ikut bergabung dan berdiskusi di dalam sesi konsolidasi ini.
- Ada kejutan menarik untuk lima pendaftar pertama!
- Menangkan hadiah untuk tiga peserta teraktif!
Narasumber dan Materi
- Horst Liebner (Antropolog Maritim)
- Nova Ruth (Seniman/Musisi)
- Abd Rahman Hamid (Sejarawan Maritim)
Moderator
Restu Gunawan (Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan)
Pembukaan Pendaftaran
20 Agustus 2021Penutupan Pendaftaran
23 Agustus 2021Waktu Penyelenggaraan
Selasa, 24 Agustus 202116.00 - 18.00 WIB