Pidato Kebudayaan

Wabah Covid-19 masih melanda seluruh dunia. Sepanjang itu pula, ketahanan dan tatanan masyarakat terus diuji. Segala kontradiksi tatanan internal yang ada, seperti aneka bentuk ketidaksetaraan ekonomi, keruntuhan biosfer, dan disintegrasi sosial, meledak ke permukaan terpicu pandemi. Masalah ini merupakan hasil nyata dari pola hidup Normal Lama, yakni praktik business as usual. Atas nama pertumbuhan ekonomi, Normal Lama menciptakan pembangunan yang tragis, mengorbankan integrasi sosial dan kelestarian lingkungan. 

Kita membutuhkan jalan baru untuk membangun masa depan yang lebih, yaitu sebuah Normal Baru yang tidak mengulang kesalahan-kesalahan Normal Lama. Di sini kebudayaan berperan penting mengangkat kembali khazanah di bidang sandang, pangan, dan papan demi masa depan yang berkelanjutan. Pidato Kebudayaan ini akan bercerita tentang masa depan itu dan memberikan gambaran tentang langkah-langkah penting yang harus diambil agar kita dapat melewati pandemi dengan selamat.

Pidato kebudayaan
Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Presentasi Rencana Lumbung Kearifan Desa
Arief Yudi