
(Pendiri Rumah Intaran/ Museum Rempah Natha)
Kegemarannya sederhana saja: melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang tidak biasa dan menemukan berbagai hal menarik, mendengarkan kegelisahan-kegelisahan masyarakat dan belajar arsitektur dari hal-hal ajaib yang dilakukan oleh masyarakat setempat pada masa lalu. Di sela-sela aktivitasnya di desa, Gede Kresna juga aktif membongkar kesadaran anak-anak muda di kampus-kampus di seluruh Indonesia, dengan memberikan workshop perihal kesadaran konsumsi dan kesadaran material, karena ia percaya ada kait-mengkait yang sangat erat antara apa yang kita konsumsi dan apa yang kita gunakan dengan keberlangsungan ekologi.
Tahun 2012 Gede Kresna mendirikan Rumah Intaran yang selalu ia sebut sebagai rumah perlawanan berbagai bentuk kesementaraan yang membuat banyak anak-anak muda terjebak pada pola hidup dan pola konsumsi instan yang secara tidak sadar menjauhkannya dari kualitas-kualitas kehidupan. Di Rumah Intaran Desa Bengkala ia juga aktif memberikan workshop material dan berketukangan kepada mahasiswa-mahasiswa dari puluhan universitas di Indonesia dan juga universitas di luar negeri.
Ketertarikannya pada gagasan kedaulatan pangan membuatnya selalu mengunjungi pasar tradisional ke kota-kota dan desa-desa di seluruh pelosok tanah air, dan menuliskannya dalam artikel-artikel pendek tentang arsitektur, pangan dan perjalanan. Khusus di Bali Utara, ia juga mendokumentasikan banyak sekali makanan lokal, buah-buahan lokal dan jajanan lokal dari desa-desa yang tersebar di Kabupaten Buleleng.