

Tari Teumampoe
Tarian ini dulu dimainkan pada saat panen raya tiba, dalam acara panen raya Jeu’e (tampi), tari ini digunakan untuk membersihkan padi yang telah dirontokkan agar tidak bercampur dengan sisa-sisa batang dan daun padi. Dalam bahasa Aceh kegiatan tersebut disebut Keumeurui, setelah melakukan aktivitasnya untuk menghilangkan lelah seraya menghibur diri, para perempuan berjumlah 7 orang menari-nari sambil memainkan Jeu’e dengan diiringi oleh Rapa’I dan Seurune Kalee beserta syair-syair kedaerahan. Gerakan menampi beras ini memiliki makna yang sangat banyak untuk kehidupan sehari-hari, yakni memisahkan antara beras yang baik dan buruk begitupun dalam kehidupan bermasyarakat kita dapat memisahkan kebaikan dan keburukan.
Tari Ploeh Broen (Geude-geude)
Tarian ini diangkat dari tradisi masyarakat setelah panen raya tiba dengan memainkan permainan gulat khas Aceh untuk melepas penat dan lelah. Tarian ini disebut Geude-geude dalam bahasa Aceh. Geude-geude menggunakan media sawah dan jerami sebagai lapangan tempat permainan tersebut. Tari Ploeh Broen ditarikan oleh penari pria dengan diiringi oleh musik tradisi Aceh.