
Budaya Tari: Kota Langsa
Video ini mengangkat cerita tentang masyarakat yang sedang melakukan kegiatan gotong royong dalam melakukan suatu pekerjaan. Dahulu, hampir semua masyarakat Kota Langsa memiliki mata pencaharian sebagai petani dan nelayan, dimana pekerjaan mereka dilakukan secara bersama-sama sesuai dengan gerakan penari yang menggambarkan orang yang sedang bekerjasama menarik jala dan menanam padi.
Semangat gotong royong masyarakat Aceh dalam usaha mata pencaharian hidup mereka sebagai nelayan dan petani tergambarkan dalam tarian Meusare-sare yang merupakan gabungan dari dua jenis tarian yaitu tari Top Pade dan tari Tarek Pukat. Tarian ini memiliki makna yang sama yaitu semangat gotong royong masyarakat dalam bekerja.
Tarian Tarek Pukat menggambarkan kehidupan para nelayan di pesisir yang menangkap ikan di laut, dimana kata tarek berarti “tarik” sedangkan pukat adalah alat sejenis jaring yang dipilin untuk menangkap ikan. Aktivitas-aktivitas nelayan tersebut tergambarkan dengan karakter gerakan tari yang dinamis dan ceria disertai iringan musik tradisional.
Tarian Top Pade menggambarkan kehidupan petani yang bergotong royong dalam menumbuk padi hasil panen. Gerakan menumbuk padi ini diperankan oleh penari laki-laki sedangkan penari perempuan menari dengan gerakan seolah-olah menjadi alat yang digunakan untuk menumbuk padi, alu, kemudian para perempuan bergerak seolah sedang menanami padi. Semangat gotong royong dalam bekerja sejak dahulu sampai saat ini tetap diterapkan di Aceh dan tidak tergerus oleh zaman.