





Pembukaan PKD Kabupaten Karawang: Rajah Bubuka
Rajah Bubuka merupakan nyanyian yang dilantunkan oleh Juru Kawih menggunakan alat musik tradisional yang bertujuan untuk menyampaikan puja-puji kepada Tuhan, Nabi dan para leluhur masyarakat Sunda. Rajah Bubuka juga dikenal dengan beberapa nama lain, yaitu Rajah Tresna atau Rajah Cinta. Prosesi Rajah Bubuka umumnya dilanjutkan dengan pembacaan cerita alam Karawang yang kaya dan kecintaan masyarakatnya kepada seni budaya.
Pembukaan PKD Kabupaten Karawang: Silat Godot, Ketuk Tilu dan Tari Sekar Geni
Silat Godot merupakan olahraga tradisional asli Karawang yang didasari oleh empat gerakan, yaitu gobagan, tokecangan, susulan dan kempitan. Murid godot harus senantiasa menjaga kebersihan hati, pikiran dan perbuatannya untuk memenangkan pertarungan dalam hidup. Dalam Silat Godot, ketaatan kepada Tuhan dan orang tua menjadi yang utama. Olahraga ini juga mengajarkan filosofi hidup bahwa setiap persoalan selalu memiliki jalan keluar seberapapun sempit dan susahnya. Filosofi tersebut dimaknai dengan simbol belut sakembu sebagai lambang resmi olahraga Silat Godot.
Selain olahraga, Karawang juga memiliki tarian adat yang tidak kalah menarik, yaitu Tari Ketuk Tilu dan Tari Sekar Geni. Tari Ketuk Tilu didasari oleh gerakan-gerakan dalam silat. Ketuk tilu ini kemudian menjadi dasar pengembangan tari Jaipong di Jawa Barat. Sedangkan Tari Sekar Geni merupakan tari kreasi dengan memadukan unsur tradisional dan unsur keterampilan dalam bermain api (sulap). Gerakan-gerakan dalam tari ini menggambarkan semangat masyarakat Karawang dalam menjawab tantangan di tengah pandemi Covid-19.
Batik Karawang
Batik Karawang pertama dikenal dengan istilah Kain Peribadatan (tokwi) yang diciptakan oleh seorang warga Rengasdengklok beretnis Tionghoa bernama Tan Tjengkwat. Aset budaya yang memiliki nama lain Batik Tarawang ini memiliki berbagai motif yang dipengaruhi dari kekayaan alam, seni dan budaya Karawang, antara lain Sri Dwipa, Pare Sagedeng, Cigentis, Citarum, Teratai, Candi dan Etong.
Seiring berjalannya waktu, Batik Karawang mulai berkembang sedemikian rupa dari segi teknis sampai dengan fungsinya. Seorang Desainer cilik asal Karawang, Akeyla Naraya, telah mengembangkan Batik Nalam sebagai upaya menciptakan eco-fashion dengan desain dan motif yang menarik. Selain itu, Shibori Batik juga muncul sebagai inovasi baru dalam perkembangan jenis Batik Karawang. Generasi muda Karawang juga aktif dalam melestarikan batik dengan membentuk Paguyuban Putra Putri Batik Karawang (PPBK)
Kawasan Percandian Batujaya
Kawasan Percandian Batujaya merupakan kawasan cagar budaya tingkat Nasional sesuai Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 76/M/2019. Candi Jiwa dan Candi Balandongan adalah bebapa Candi yang populer dan sering dikunjungi oleh pelajar dan mahasiswa dalam mempelajari arkeologi dan sejarah. Selain itu kawasan tersebut juga digunakan sebagai pusat kegiatan masyarakat sekitar Batujaya, diantaranya komunitas tari, komunitas fotografi dan komunitas budaya lainnya. Kawasan percandian tersebut harus terus dilindungi dan dikembangkan agar dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Permainan Rakyat Karawang
Tayangan ini merangkum permainan tradisional sebagai upaya dalam memperkenalkan kembali salah satu tradisi rakyat Karawang. Ada bakiak, oray-orayan, lari balok dan engkle yang mungkin saat ini sudah terlupakan. Tayangan ini diharapkan mampu mengembalikan ingatan kita akan kekayaan permainan tradisional yang ada di Kabupaten Karawang dan selanjutnya dapat terus diwariskan kepada anak-anak Indonesia.
Pameran Foto Goyang Lidah
Pameran Foto Goyang Lidah merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan makanan khas Karawang melalui fotografi yang disajikan secara virtual. Tiga fotografer dari wilayah berbeda mengabadikan potensi kuliner di daerahnya lewat jepretan lensa. Wilayah pegunungan Karawang diabadikan oleh Odhi Iskandar, wilayah Kota Karawang diabadikan oleh Kenny, dan daerah pesisir Karawang diabadikan oleh Zul. Tentu bukan hanya teknik bidikan lensa yang ingin mereka tunjukan tetapi lebih kepada rasa cinta terhadap daerah kelahirannya.