Pada era teknologi digital, semuanya serba cepat. Pesan makanan, langsung datang; melepas rindu, tinggal video call; semua dimudahkan. Beberapa orang, mau tidak mau, harus menyesuaikan. Akan tetapi, ada pula mereka yang ingin semuanya serba lamban, tidak ingin cepat-cepat, mengalir tanpa teknologi yang serba cepat tersebut.
Video kali ini menyampaikan bahwa kerja-kerja yang dilakukan tanpa teknologi tidak selalu buruk dan layak ditinggalkan. Video ini mengajak kita untuk berkontemplasi lewat surat. Goresan pena yang tertulis di atas kertas adalah buah pikiran yang seringnya lebih matang ketimbang ketikan di layar.
Anak-anak dari seluruh wilayah di Indonesia diberi kabar dan saling memberi kabar tentang kekayaan dan keberagaman kebudayaan Indonesia melalui surat.
Dalam aktivitas ini, sesama anak bangsa saling menyampaikan bahwa Indonesia tidak pernah kekurangan sumber sandang, pangan dan papan. Sebab, nenek moyang kita tidak hanya mewariskan itu semua kepada kita. Mereka juga telah mengelolanya dengan baik. Mereka merawat kekayaan itu semua seperti merawat seorang ibu: disayang dan dicintai. Hasil dari itu semua adalah kebudayaan yang kita nikmati sekarang.
Surat untuk sahabat adalah persembahan kita sebagai saudara sebangsa untuk menjaga dengan sebaik-baiknya warisan nenek dan kakek moyang kita.
Salam Sahabat Budaya!