[STAR JAMMING] Dulu x Hari Ini: Toraja (Slank)

Sebuah hybrid hadir dalam pertunjukan musik kali ini. Mungkin, Sahabat Budaya sudah sering menyaksikan suatu konser musik yang diselenggarakan di atas panggung besar nan megah di kota-kota besar. Ini kali berbeda. Pertunjukan musik yang sedang Anda saksikan adalah konser di situs budaya (sangat tua), yang digelar sebagai usaha untuk merespons nilai-nilai kearifan lokal. Pesan budaya dan kearifan lokal pun dikemas dengan bentuk yang relevan dengan hari ini. 

Konser ini menampilkan kolaborasi antara Slank dan musisi tradisional yang memainkan alat musik bambu—sebagai identitas suara dan musik setempat. Pecinta musik Tanah Air sudah familier, tentu saja, dengan kiprah grup musik Slank. Konser apa pun, benderanya pasti bendera Slank, demikian orang-orang sering berseloroh. Slankers (penggemar Slank) sangat dekat dengan idolanya, dan itu tidak bisa dilepaskan dari sikap hangat dari para personel grup musik tersebut kepada mereka. 

Dari liriknya, Slank merespons berbagai macam isu, mulai dari politik, sosial, budaya, hingga asmara. Di luar bermusik, Slank juga aktif mengkampanyekan isu-isu lingkungan dan sosial.

Konser ini diharapkan tidak membuat para penontonnya terjebak pada romantisme kultural (yang sangat tua) karena dikemas dengan lebih kekinian. Situs budaya yang berusia sangat tua bisa dihadirkan ke dalam sebuah pertunjukan musik yang tidak hanya menghibur, melainkan juga menjaga apresiasi kita terhadap peninggalan para leluhur.

Sahabat Budaya, selamat menikmati!


Pergelaran Lainnya:

JADIKAN PKN LEBIH BAIK LAGI

Kami terus berupaya memberikan sajian acara yang berkualitas dengan mengangkat Kebudayaan Nasional untuk dapat lebih dikenal secara luas. Bantu kami menjadi lebih baik dengan mengisi survey sebagai bahan evaluasi di masa mendatang.

ISI SURVEYNYA DI SINI!