Kadang, ada yang merendahkan dunia literasi bangsa Indonesia. Tingkat minat baca dan ilmu pengetahuan seolah minus, dengan berbagai macam alasan. Anggapan-anggapan seperti masyarakat Indonesia memang tidak melek membaca, apalagi menulis, seringkali terdengar.
Tapi, apabila kita tengok beberapa dekade ke belakang, atau masa awal negara Indonesia berdiri, kita bisa melihat bahwa para pendiri bangsa ini telah bergulat dengan bacaan-bacaan tebal dalam berbagai bahasa. Pendiri bangsa Indonesia kebanyakan adalah seorang polyglot. Artinya, mereka dapat mengakses banyak bacaan yang berasal dari seluruh dunia.
Apakah kegilaan membaca mereka turun begitu saja dari langit? Jelas tidak. Sesungguhnya bangsa ini sudah lama mengenal dunia literasi atau dunia bacaan. Banyak naskah asli Nusantara di berbagai daerah di Indonesia yang bisa membuktikan bahwa pada zaman dulu negeri ini tidak miskin-miskin amat dengan ilmu pengetahuan. Bahkan, naskah La Galigo didaulat sebagai naskah kuno terpanjang di dunia.
Cerlang Cemerlang kali ini membahas “Kitab-Kitab Rahasia dari Nusantara” dengan narasumber Sugi Lanus (ahli manuskrip Bali), Faisal Oddang (sastrawan) dan Munawar Holil (Ketua Masyarakat Pernaskahan Nusantara). Mereka membahas manuskrip Nusantara yang mempunyai arti mendalam tentang kebudayaan di Indonesia.
Naskah kuno tersebut sungguh sangat penting untuk generasi sekarang dan esok. Naskah tersebut tidak boleh dibiarkan menjadi pajangan, tetapi harus dipelajari, digali, direspons oleh para penulis, musisi, seniman, sastrawan, peneliti dan lain sebagainya. Faisal Oddang, misalnya, pernah merespons La Galigo dengan buku Manurung: 13 Pertanyaan untuk 3 Nama.
Apa yang Faisal sudah kerjakan bisa jadi adalah pintu masuk bagi para pembaca untuk menelisik sumber awalnya, yaitu naskah kuno Nusantara. Diskusi ini membahas bagaimana naskah kuno diperlakukan oleh kita semua. Pembahasan ini penting untuk diangkat sebab ada penggalian serta pengkajian kebudayaan di dalamnya. Dan, ini adalah cara lain untuk mendekatkan naskah kuno ke kalangan publik Tanah Air agar mereka punya pijakan dalam menentukan langkah-langkah kreatif untuk mengolah kebudayaan demi masa depan.
Dimoderatori oleh Olive Hateem, Sahabat Budaya akan dibawa memasuki labirin pernaskahan di Nusantara. Selamat mendengarkan!