Musikalisasi Fashion: Dikara Raga Busana (Peragaan Busana yang Mulia) & Senandung Tala Busana (Senandung Musik dan Busana)
Kekayaan wastra kita tak pelak menjadi modal utama penampilan kita di dalam segala kesempatan. Keelokan, kekhasan, dan filosofi dari masing-masing kekayaan wastra kita menyumbang pada penampilan yang memakainya. Bukan cuma penampilan fisik, tetapi juga aura yang memancar dari yang memakainya. Upaya untuk menangkap hal itulah yang diupayakan untuk ditampilkan di dalam acara ini. Para duta besar mengenakan batik tulis dengan motif khas dari masing-masing negara. Sedangkan Ketua DPR RI, para ibu OASE: Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju dan pimpinan utama Kemendikbudristek mengenakan wastra nusantara koleksi pribadi masing-masing.
Menampilkan:
Dikara Raga Busana (Peragaan Busana yang Mulia) Menampilkan Duta Besar Negara Sahabat:
1. Thailand
2. Belarusia
3. Finlandia
4. Korea Selatan
5. Perancis
6. Rusia
7. Mozambik
8. Inggris
Senandung Tala Busana (Senandung Musik dan Busana) Menampilkan:
Ketua DPR RI
OASE: Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju:
1. Pendamping dari Panglima TNI
2. Pendamping dari Wakil Menteri Pertahanan
3. Pendamping dari Menteri Investasi
4. Pendamping dari Menteri Agama
5. Pendamping dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
6. Pendamping dari Menteri Komunikasi dan Informatika
7. Pendamping dari Menteri Dalam Negeri
8. Pendamping dari Menteri Perhubungan
9. Pendamping dari Menteri BAPPENAS
10. Pendamping dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pimpinan Utama Kemendikbudristek:
1. Sekretaris Jenderal
2. Inspektur Jenderal
Maestro Batik Sapuan
Ilmu pengetahuan semakin maju, teknologi kian tak terbendung dan sebagai pelaku ekonomi kreatif, itu semua tidak mungkin dihindari. Kemajuan pengetahuan teknologi harus dimanfaatkan baik oleh semua, tak terkecuali pelaku batik tulis tradisional. Media sosial, misalnya, kini telah menjadi platform yang dapat mendukung laku promosi yang ekonomis dan efisien. Beberapa pengrajin memanfaatkan kemajuan teknologi, sementara beberapa lainnya masih mempertahankan kerja-kerja tradisional, pelan-pelan, dengan hanya menggunakan tangan.
Batik tulis tradisional, misalnya, adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang hingga kini tetap terjaga keasliannya. Baik Generasi Z maupun generasi selanjutnya diharapkan tahu asal muasal hingga plasma nutfah kerajinan tradisional ini.
Pada 2009, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organisation (UNESCO) telah mengakui batik sebagai warisan Indonesia yang memiliki nilai budaya tinggi. Kita tahu bahwa batik diperjualbelikan di pasar sebagai produk industri. Padahal, batik bukan hanya produk ekonomi kreatif, tetapi juga sebuah karya seni yang dikerjakan dengan ketenangan dan kesungguhan hati.
Karena ada seni dan nilai budaya dalam goresan batik, maka jangan heran jika harga batik bisa mencapai ratusan juta rupiah. Dan, salah satu tokoh batik Indonesia yang terkenal dengan teknik yang mempunyai nilai seni tinggi adalah Bapak Sapuan.
Video berjudul “Maestro Batik Sapuan” mempersembahkan pandangan dan harapan Bapak Sapuan, seorang maestro batik Pekalongan yang karyanya bernilai ratusan juta rupiah.