Cultural Fashion: Gringsing, True Wonder + Yayasan Batik Indonesia

Gringsing, True Wonder

Selembar kain memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Pada kain ada ragam hias, yang dalam teknik pembuatannya memiliki beberapa metode, seperti teknik single dan double ikat, batik, celup, dan printing (cap). Dalam pembuatan massal, metode cap lebih sering dipraktikkan. 

Teknik yang cukup langka adalah teknik double ikat. Sebab, saat ini hanya ada tiga negaraJepang, India, dan Indonesia–yang masih mempertahankan teknik tersebut. Dan, satu-satunya daerah di Indonesia yang mengenal dan memakai tenun double ikat adalah Tenganan, Manggis, Karangasem, Bali. Hasil tenunan dengan teknik tersebut dikenal sebagai kain Gringsing.

Apa itu kain Gringsing? 

Gringsing terdiri dari kata gring dan sing. Gring berarti ‘sakit’ dan sing berarti ‘tidak.’ Gringsing berarti ‘tidak sakit.’ Masyarakat Tenganan memercayai kain Gringsing mampu mengusir penyakit dan bisa menolak marabahaya. Maka dari itu, kepercayaan turun-menurun itu membuat pengetahuan perihal kain Gringsing ini pun tetap dijaga. Kemodernan telah menggempur kita dari segala lini, tetapi kain Gringsing masih terjaga keautentikannya. Bagaimana cara mereka (penenun Gringsing) membentengi tradisi agar tidak jebol oleh kemodernan? 

Para pengrajin Gringsing  membutuhkan waktu sekitar 2-5 tahun untuk membuat kain Gringsing. Waktu yang sangat lama untuk ukuran pembuatan selembar kain. Dalam video ini, kain Gringsing ditampilkan dengan visualisasi yang indah dan mewah—mengikuti kemewahan ragam motif yang dihadirkan oleh para penenun. Selain itu, Gringsing dalam video ini dikemas secara elegan tanpa mengurangi sisi tradisionalnya.

Kalau menelisik ragam motif yang dihadirkan pada kain Gringsing, kita akan tahu bagaimana kekayaan motif tersebut tercipta. Motif-motifnya terilhami oleh bentuk flora, fauna, wayang dan candi. Dan, ada begitu banyak penamaan motif-motif kuno kain Gringsing, seperti Wayang Kebo, Cemplong, Cecempakan, Lubeng, Teteledan, Batung Tuhung, Patlikur Isi dan sekitar 20-an lagi nama lain.

Tema dalam video ini memberi kesan keindahan kain tenun tradisional Gringsing melalui fashion show yang dilatarbelakangi pemandangan pantai Pandawa, Bali. Di samping itu juga, fashion show ini diiringi musik yang memberikan identitas dari mana kain Gringsing ini berasal. Sahabat Budaya, selamat menyaksikan!

Inilah Gringsing, keajaiban yang sebenarnya.

 

Yayasan Batik Indonesia

Yayasan Batik Indonesia (YBI) didirikan pada 28 Oktober 1994 dan diprakarsai oleh Ibu Jultin Ginandjar Kartasasmita, Bapak Ir. Firdaus Ali dan Bapak DR. Dipo Alam MEM. YBI memiliki misi sosial, budaya dan ekonomi, yang bertujuan untuk melestarikan, melindungi, mengembangkan dan mewartakan batik nasional sebagai warisan budaya bangsa Indonesia. Selama ini, YBI aktif memajukan usaha kerajinan batik melalui kegiatan ekonomi bernilai tambah, yang pada gilirannya akan mendukung pemerataan dan peningkatan pendapatan pengrajin atau pengusaha batik kecil dan tradisional.


Pergelaran Lainnya:

JADIKAN PKN LEBIH BAIK LAGI

Kami terus berupaya memberikan sajian acara yang berkualitas dengan mengangkat Kebudayaan Nasional untuk dapat lebih dikenal secara luas. Bantu kami menjadi lebih baik dengan mengisi survey sebagai bahan evaluasi di masa mendatang.

ISI SURVEYNYA DI SINI!