Pendidikan Budaya Pangan Nusantara untuk Pembentukan Karakter

Proses transfer pengetahuan menjadi salah satu kunci bagaimana budaya pangan kita terjaga hingga generasi berikutnya. Nah, sekarang saatnya kita menyimak kiprah para tokoh penggerak di bidang pendidikan budaya pangan dalam mengembangkan dan merawat tradisi pangan warisan lokal. Kita juga akan membahas strategi bagaimana memasukkan pengetahuan budaya pangan ini ke dalam materi pendidikan, baik formal dan informal.
Paparan menarik dan inspiratif akan disampaikan oleh para narasumber berikut ini:
Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan akan berbicara tentang peran pendidikan budaya di sektor pangan serta program pemerintah yang dilakukan untuk mendukung edukasi budaya pangan warisan nusantara.
Eko Purnomowidi akan bercerita mengenai inisiatif yang telah dilakukan untuk mengembalikan karakter masyarakat berbasis kearifan lokal sehingga pelestarian ekosistem menjadi bagian dari kehidupan sehari-sehari (lifestyle) Nissa Wargadipura akan berbagi pengalaman terkait bagaimana implementasi pengajaran megenai pangan di Pesantren Ekologi Athariq yang dipimpinnya.
Raudha Thaib, akan memaparkan filosofi budaya Minang dan aplikasinya dalam sistem pangan berbasis kearifan lokal.
Diah Widuretno dari Sekolah Pagesangan akan bercerita bagaimana membangun kemandirian pangan dan peluang usaha desa melalui pendidikan kontekstual budidaya pertanian di lahan gersang/kering.

Diskusi akan dipandu oleh pegiat pelestarian pangan, yaitu Dwi Rahmad Muhtaman dan Irwan Fakhruddin. Ikuti diskusinya supaya terus terinspirasi.

1. Ada kejutan menarik untuk lima pendaftar pertama!
2. Menangkan hadiah untuk tiga peserta teraktif!